Ini tentang seorang haji nan religius yang membuat band. Darinya tercipta lirik-lirik banal yang nakal.
Sebagai sebuah grup band, Seringai menjadi terkenal karena dia datang dengan konsep begitu menggoda untuk para muda yang beranjak dewasa atau mungkin juga anak-anak yang sudah memikirkan tua. Ini band yang mengajak untuk tidak menjadi “tua”. Tua sebagai penanda serangkai sifat konservatif, konvensional, cerewet, ketinggalan jaman, dan membosankan. Terlepas dari musikalitasnya (lagu dan kemampuan memainkan instrument musik), Seringai tampak begitu segar seperti Rock ‘n Roll di masanya. Ini band anti-menye-menye yang menawarkan—sebagaimana digambarkan dalam film dokumenter mereka “Generasi Menolak Tua”—chaos di setiap penampilan langsungnya. Dalam praksisnya, Seringai adalah anugerah untuk jiwa-jiwa pemberontak maupun sedang belajar berontak.
Sebagai sebuah grup band, Seringai menjadi terkenal karena dia datang dengan konsep begitu menggoda untuk para muda yang beranjak dewasa atau mungkin juga anak-anak yang sudah memikirkan tua. Ini band yang mengajak untuk tidak menjadi “tua”. Tua sebagai penanda serangkai sifat konservatif, konvensional, cerewet, ketinggalan jaman, dan membosankan. Terlepas dari musikalitasnya (lagu dan kemampuan memainkan instrument musik), Seringai tampak begitu segar seperti Rock ‘n Roll di masanya. Ini band anti-menye-menye yang menawarkan—sebagaimana digambarkan dalam film dokumenter mereka “Generasi Menolak Tua”—chaos di setiap penampilan langsungnya. Dalam praksisnya, Seringai adalah anugerah untuk jiwa-jiwa pemberontak maupun sedang belajar berontak.