Sunday, January 20, 2013

Momentum de comparison

When we compare somehing, we should put that thing in the same aspect, ah terlalu pabalatak kalau saya pakai bahasa ingris, yah memang, bahasa ingris sangat berguna, tp tdak akan terlalu berguna saat kita bertemu alien.. karena alien itu hanya mengerti bahasa kuku, kalian tau bahasa kuku? I will explain later, hahahaha.... naanti saya lanjutkan, ada flm bagus.

Sebenarnya perbandingan itu wajar dan natural, karena manusia itu punya rasa, cipta, dan karsa, ketiganya punya peran penting dalam suatu proses yang kita sebut "penilaian", ketidaksadaran diri dan kapasitas jiwa lah yang membuat itu sedikit menjadi seperti penindasan, ketidaksadaran berarti ketidakmampun menilai diri sendiri, sedangkan kapasitas berarti ketidakmampun meredam momentum.

Sabar, lapang dada dan ikhlas sekarang bkan lagi hanya pelajaran ppkn di sekolah, itulah perbedaan sekolah dan hidup, di sekolah kita belajar kemudian ujian, di kehidupan nyata kita ujian dulu dan belajar kemudian, tidak apa apa selama kau, saya, kita dan kalian mau tetap menganggap itu berguna, seorang aneh mengatakan" tidak apa apa kau mengeluh sampai kau cape dan tau kalo itu sia sia, tidak apa apa kau membenci sampai kau tau bahwa itu membuatmu semakin kecil, kecil dmata anda dan Tuhan.

Tidak apa apa kalo aceng ingin mengajukan gugatan balik, itu cara dia memandang bahwa dia merasa benar, oh happy salma knapa kau selalu seolah olah cantik,  padahal tidak, kau hanya membuat saya selalu menonton iklan double pan..

Thursday, January 17, 2013

hi dude

hei dude, Ini aneh, ini hidup, ini membuat saya melamun, seperti aliansi yang terbentuk karena kelapangan hati.. hope u get better.., jadi ini mungkin tentang ketidakadilan dan pemuasan nafsu karena terlalu subjective nya suatu nilai "keadilan", kuulangi, setiap orang punya hak, itu mutlak, hanya saja kemutlakan itu dibatasi dengan kemutlakan hak orang lain, saat hak-hak itu berbenturan, disinilah peran kelapangan dada setiap orang, saya gak mau tau harus siapa yang mengalah, itu keputusan masing masing individu, hanya saja jika yang berbenturan itu tetap kekeuh dengan hak nya, itulah sebenarnya yang harus dipertanggung jawabkan. Ada aksi tentu saja ada reaksi, dan apa yang kau terima itu adalah apa yang kau perbuat.

terlalu dangkal sebenarnya kalau harus menilai itu adil atau tidak, tentu kita ingat siapa yang maha adil, apa kita tidak takut salah?, seorang pengadil pun harus dibantu beberapa orang, dan itu pun kadang tetap salah memutuskan, saya tidak pernah mengatur, saya memberi masukan, selebihnya kalian yang memutuskan, dengan begitu kau akan lebih tau apa artinya tanggung jawab.

terlepas dari musibah banjir yang melanda kota saya, tolonglah, saya mohon, kau sudah besar nak, kau tentu sudah bisa berenang sendiri, wajar lah kalo saya terus meminta maaf, karena itu yang hanya bisa saya lakukan, selain minta maaf kadang saya juga minta doa, tapi terlalu lancang sepertinya kalau saya meminta doa, tak apalah, saya selalu berdoa untuk kalian, terlepas dari apa yang disebut "penilaian".

yah, memang benar kata bang iwan, "keinginan adalah sumber penderitaan", dan memang seperti itu, kata si gilang juga kita diciptakan untuk menderita, tinggal kita yang berusaha menolak takdir itu, kalo kata kang pidi, hidup kita ini sebenarnya tidak serius, uanglah yang membuat kita serius...

saya kagum dengan si oneng, dia berkemauan keras, dia bukan orang lemah, dia bukan tipe orang yang mau dilecehkan, dia tipe orang yang tegar dan penuh nafsu..... disamping itu dia punya sikap sosial yang tinggi, dia akan membalas seandainya ada orang yang mengacungkan jari tengah, beda dengan si nia, yang bisanya cuma menangis mungkin, tapi itu cuma penilaian, si oneng, si nia, si sari punya penilaian sendiri tentang hidup mereka, juga punya penilaian sendiri tentang saya, tapi ketahuilah, yang maha menilai dan maha adil itu hanya Tuhan, Tuhan saya dan Tuhan mereka...

karawang, office Clove 2013
ditulis saat mang iwan rumahnya kebanjiran.
*sentersenter


Saturday, January 12, 2013

itu adalah wajar

kewajararan itu tentang penerimaan keadaan, haha dan itulah saya yang jauh jauh ke bandung hanya untuk menikmati sepiring batagor di leuwi panjang, ini tidak aneh karena ini bagus.... memang bandung itu aneh, dia selalu meminta saya untuk mengunjunginya, meskipun sekarang sudah agak kejakartaan tapi tetap saya suka, karena bandung itu bkan hanya tentang letak geografis, tapi juga tantang perasaan, (kalo ada yang punya buku into the wild ku sayah bli lah.)

dan hari ini, adalah besoknya saat kemarin, saya kembali ke bandung, tentu saja meuntas laut leuweung gunung, telpon dan smsan tidak berguna untuk ini, dan seperti kemarin, saya hanya makan batagor di BEC, setelah itu saya pulang lagi ke karawang.....

karawang saat turun hujan dan si abud lagi ngaji